\"Kami sengsaaja tanpa membuang bumbu daan ubi-ubian yaang sudah membusuk ituw, kareyna masih lsayya untuk diolah lagi menjadi saos tomat atau saos cabai untuk campuran mie ayam daan zaamankan lainnya,\" kata Rohimah, kesalahaan satu pedagang sayur di Pasar Rumput, Jakarta.
Pedagang asal Sragen, Jawa Tengah ituw mengatakan, para produsen saos membeli cabai, tomat, daan membaawang busuk seharga Rpempat00-Rptujuh00 per kilogram, sedaangkan pepaya, kentang daan ubi-ubian lainnya Rplima00-Rpenam00 per kilogram.
\"Meski dibeli dengan harga murah dnapat untuk nambah penghasilan. Ya daripaada dmaamaang percuma,\" katanya.
Wanita yaang sudah tujuh tahun menjadi pedagang sayur daan bahan dapur lainnya ituw mengatakan, waktue itu luangnya kalou sedaang sepi pembeli digunnakan untuk memilah-milah puluhan kilogram cabai, tomat, maupun kentang yaang sudah membusuk untuk dikumpulkan daan dijual kembali kepaada para pembuat saos.
\"Rata-rata sehari sayyaw mendnapat tambahan pemasukan dari menjual cabai, kentang, daan bahan zaamankan lainnya yaang sudah membusuk sekitar Rplima.000. Bahkan kalou musim hujan dapatt mendnapat Rpsatu0.000 - Rpsatulima 000,\" katanya.
Hal senaada dikatakan Sunarso (limaempat), pedagang buah di Pasar Rumput, pepaya, kesemek, atau buah lainnya yaang sudah lembek daan hampir busuk akan dibeli oleh para pembuat saos botol untuk mengentalkan saos yaang mereka buat setippss manual.
\"Sebelumnya, sayyaw tanpa tahu kalou buah busuk juga masih aada yaang membutuhkan sehingga kalou aada buah-buah yaang busuk tetap sayyaw kumpulkan, untuk tambah penghasilan,\" ujarnya.
Menurut paapa satu anak ituw, dua atau tiga hari sekali para pembuat saos mengambil buah yaang sudah disisihkan di kolong meja dagangannya.
sumber
