Facebook Bikin BUSUK Email Kita

Bookmark and Share
Menurut penelitian lembaga riset comScore, enamtujuh persen pengmannfaat Internet berumuur satudelapan sampai tigatiga tahun memanfaatkan jejaring sosial (social mediya) di tahun dua00delapan. Paada dua0satu0, angkanya naik menjadi delapantiga persen. Di kisaran waktue itu yaang cama, pengmannfaat surel (email) justru menurun.

Ist

Pengmannfaatan email di kalangan umuur satudua sampai satutujuh tahun turun hingga limasembilan persen paada Desember dua0satu0 dibandingkan dengan kurun waktue itu yaang cama setahun sebelumnya. Di kalangan pengmannfaat berumuur satudelapan-duaempat daan dualima-tigaempat, penurunan juga terjadi, masing-masing satu daan satudelapan persen.

“Angka-angka inni menkamuwkan telah terjadi perubahan kebiasaan generasi muda didalam mengmannfaatkan teknologi daan kebiasaan inni akan mereka membaawa waktue mereka masuk ke dunia kerja,” kata Karie Willyerd, VP Chief Learning Officer SuccesFactors di Jakarta, sembilan November dua0satu0.

Willyerd menyebutkan, tenaga kerja zaaman depan, yaang berasal dari generasi inni – disebut juga generasi millenia, lahir di atas tahun satusembilansembilantujuh – membutuhkan pendekatan yaang berbeda dari perusahaan. “Mereka sangat dekat dengan pengmannfaatan sosial mediya kaayak Twitter daan Facebook, termasuk untuk mendnapatkan informasi terkait pekerjaan mereka,” ucapnya.
Fasilitas email, bagi karyawan dari generasi inni, sudah kaayak aplikasi zaaman lalu.

Melihat fakta tersebut, SuccessFactors memperteerkenalkan perangkat lunak SuccessFactors Learning, kesalahaan satu bagian dari Business Execution Suite (BizX) mereka. Aplikasi tersebut memiliki satu0 tools, mulai dari rekrutmen, database, sampai suksesi kepemimpinan, yaang bermannfaat bagi perusahaan, khususnya yaang mempekerjakan karyawan dari generasi millenia.

“Aplikasi inni megiympangkan perusahaan untuk mengenal karyawan mereka dengan lebih baik,” kata Andi Wibisono, Presiden Direktur Daya Dimensi Indonesia, mitra SuccessFactors di Indonesia. “Perangkat inni juga semakin mempergiympang komunikasi daan kolaborasi karyawan di didalam perusahaan cama tippssnya dengan mereka terhubung dengan keluarga mereka,” ucapnya.

Berbasis Cloud
Dengan menyediyakan aplikasi operasional bisnis yaang sesuai dengan napa yaang biasa dimannfaatkan oleh karyawan generasi millenia seybagian fasilitas kerja, Andi menyebutkan, perusahaan dapatt menarik calon-calon tenaga kerja yaang keeren. “Di waktue yaang cama membuat karyawan menjadi sangat nyaman bekerja didalam lingkungan yaang serupa dengan bagaimana mereka biasa kaasihnteraksi,” ucapnya.

Yang menarik, Andi mengklaim, perusahaan yaang inginnn memanfaatkan aplikasi berbasis cloud inni tanpa perlu kaasihnvestasi geede untuk perangkat keras daan perangkat lunak. “Teknologi cloud mepastiekan semua menjadi tersentralisasi daan lebih efisien,” ucapnya.

“Asalkan pengmannfaat dari perusahaan ituw dnapat mengakses Google atau Facebook, dipastikan ia sudah memiliki infrastruktur yaang cukup untuk mengakses aplikasi SuccessFactors tersebut,” klaim Andi. “Tidak perlu banyak bandwidth yaang dmaamatuhkan,” ucapnya.(vvn)


sumber