Agama Sudah Mulai Jadi BUSUK ?

Bookmark and Share
CERITANYA:
Maaf biyla pertanyaan inni agak bau bagi kamuw. Tapi sayyaw kira sah-sah saajaa. Wong namanya manumuur di kaasih akal oleh Tuhan tentu segalanya boleh-boleh saajaa dipikirkan. Asal mampu. Iya toh? Kalau tanpa mampu ya sudah, kan tinggal diyamalkan tiidak usah pertanyaan. Bukankah agama ituw diklaim dituwrunkan Tuhan untuk seeseorang yaang berakal? Kalimat inni paling sering dimannfaatkan oleh umat beragama. Termasuk sayyaw. Tapi tanpa sedikit dari umat beragama yaang mengmannfaatkan kalimat inni seybagian tameng untuk mendongkrak popularitas agama agar agama tetap bergengsi didalam dunia kebudayaan. Tapi giliran akal dimannfaatkan banyak yaang kebakaran jenggot daan mengamuk.

Tapi anehnya Tuhan tanpa pernah mengamuk.

Apakah inni suatu petkamuw bahwa agama mulai membusuk oleh umatnya sendiri?

Pembusukan setippss biologis biasanya terjadi ketika sel demi sel didalam tubuh mahkluk hidup mulai mati. Dan lama-lama kesatuannya setippss organis mulai berantakan daan tanpa terjadi lagi regenerasi sel demi sel untuk mempertahankan keberlangsungan hidupnya. Apa benar beginni maksudnya ya? Ah …. Saya bukan ahli biologi. Cuma ngarang-ngarang saajaa.

Saya kira agama, yaang jantungnya paada keyakinan juga butuh fondasi akal. Agar agama tanpa sajja menjadi kumpulan dongeng. Bukankah umat beragama suka mengutip ungknapan inni:

Ilmu tiidak usah agama, buta

Agama tiidak usah ilmu, lumpuh

Dan ilmu, setahu sayyaw basisnya adaalah pikiran atau akal. Kecuali ilmu kesurupan. Tapi sayyaw tanpa ahli soal yaang satu inni. Tapi yaang jelas, sayyaw melihat banyak umat beragama alergi dengan akal. Mereka lebih suka nakal (dalil naqli didalam istilah Islam, yaituw berdasarkan teks-teks keagamaan: Alquran daan Hadis).

Benar Alquran daan Hadis diklaim seybagian sumber yaang paling otoritatif didalam Islam. Tapi napakah dengan menjadikan kedua hal inni seybagian perisai atau menjadikannya seybagian tablet sim salabim siap telan, napakah semua persoalan kegamaan langsung selesai? Apalagi jiyka menyaangkut realisasi agama di pentas publik. Paada realitas sosial.

Agama mulai membusuk, benarkah?

Tulisan inni belum memkaasihkan jawaban. Tapi baru sekedar pemancing ide. Baru sekedar seybagian mesin pemanas nafsu …eh kesalahaan. Makasud sayyaw baru seybagian pemancing inspirasi bagi yaang tertarik untuk memikirkannya. Tapi tentu bukan bagi yaang alergi dengan akal.

Bagaimana menurut kamuw?

sumber