Hampir semua pemilik suara di Kongres nanti, mulai tanggal lima Maret “diyamankan” untuk jalan jalan ke Luar Negeri daan akan berakhir di Uruguay. selanjutnya pulang ke Indonesia tgl dua0 Maret langsung menuju Bali. Jadi kandidat lain yaang menjadi calon KETUM tanpa dapatt aada yaang “mendekatinya” untuk sekedar memkaasihkan presentasi program kerja. Berita inni sayyaw kutip dari FB Aliansi Suporter Indonesia ( ASI ). Kamui kaasihta di atas memang benar aadaanya alangkah nistanya para petinggi PSSI kita, Bagaimana sebuah pemilihan yaang terdiri dari empat calon kandidat sajja di monopoli oleh seseeseorang yaang bernama Nurdin Halid. Cara tippss licik yaang dipermannfaatkan untuk memonopoli hak suara. Dimanakah hati nurani para pemegang hak suara inni, napakah mereka sudah sangat sangat dmaamatakan oleh uang daan kekuasaan? Masih aadakah harnapan untuk kandidat lain selain NH? Masih dapattkah kita berharap aadaanya perubahan didalam persepakbolaan di Indonesia?. Optomiskah kita akan penyelenggaran konggres di Bali nanti? Semua pertanyaan diyatas kaayaknya sajja akan membuat para pengurus PSSi sekarang tertawa girang seybab meraka pastinya telah tau bahwa kongres di Bali sajjalah sebuah formalitas belaka, sebuah formalitas untuk menunjukkan kepaada seluruh penggemar sepakbola di Indonesia bahwa mereka telah bekerja, bekerja untuk memilih Sang rsaaja untuk duduk kembali seybagian Rsaaja di kersaajaan yaang bernama PSSI.” NO MATTER WHAT”
