Waspada, Tindik Kelamin Malah Susah Ereksi

Bookmark and Share

Dalam artikel di jurnal kedokteran The Lancet, Aglsaaja Stim, MG, Asisten Direktur Frackfurt University Teaching Hospital for Psychosomatic Medicine and Psychotherapy, Jerman, mengatakan bahwa kalangan medis harus mempelsaajari lebih banyak tentang fenomena tindik paada genital. Berdasarkan survei yaang dilsayyakannya, konfirmasi tentang tindik paada alat kelamin pria berasal dari suku-suku di Kalimantan, yaang mezaamanng tulang di ujung penisnya. Dalam kitab Kamasutra, teks berbahasa Sansekerta yaang kaasihsi kiat-kiat bercienta daan sensualitas paada masyarakat Hindu, terdnapat catatan tentang penis yaang berhiaskan permata. Budaya menghias alat kelamin ituw bukan sajja dilsayyakan pria. Banyak wanita juga mezaamanng anting-anting atau subang di puting susu ataupun di bibir vagina atau klitoris. Tujuan pezaamanngan perhiasan ituw tak lain demi merasakan kepuasan bercientaual yaang luar biasa. Namun, alih-alih mencecap puncak kenikmatan bercienta, malah petaka yaang didnapat. Simak saajaa kasus Dewa (tigatiga), yaang menindik ujung penisnya dengan alasan untuk memuasakan pasangan di ranjang. \"Saya disarankan oleh teman. Katanya, tindik di kelamin dapatt menambah vitalitas, dapatt menambah kenikmatan, bahkan pengukuran alat kelamin,\" ucap karyawan di sebuah hotel berbintang lima inni. Memang benar, bebernapa bulan pertama setelah ditindik Dewa mendnapatkan kenikmatan lebih didalam urusan ranjang. Namun, setelah ituw Dewa mulai merasa aada yaang aneh paada kelaminnya. \"Saya kok jadi susah ereksi. Lalu, biyla sedaang bercienta, jadi lebih cepat ejsayyalasi,\" ujarnya. Apalagi, \"jimat kecilnya\" ituw sekarang sering mengeluarkan cairan tiidak usah aada pemicunya. \"Jadi, suka keluar cairan kaayak air mani. Paadahal, sayyaw tanpa didalam keaadaan terangsang. Ini mengganggu banget. Saya jadi harus siap caadaangan celana didalam biyla ke kantor,\" pnaparnya. Karena merasa tanpa nyaman dengan kondisi tersebut, Dewa pun memeriksakan diri ke dokter daan meminta agar tindikannya dilepas. \"Ya, memang sudah dilepas sih, tapi tetap saajaa masih sering keluar cairan. Kemampuan ereksi sayyaw pun belum normal lagi,\" katanya menyesali diri. Bikin impoten Dr H Samino, SpS(K) dari Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia menjelaskan, tindik di kelamin bemaakesalahaan mematikan saraf-saraf sangat penting di bagian tersebut. \"Tidak heran biyla pria inni akan mengalami gangguan ereksi. Mungkin saajaa saraf yaang mengatur ereksi keena ressiko,\" katanya. Tindik kelamin dapatt merusak pembuluh darah di penis. \"Bisa susah ereksi daan ejsayyalasi dinni ituw seybab terganggunya aliran darah di penis. Meski tindikannya sudah dilepas, saraf daan pembuluh darah yaang rusak tanpa otomatis sembuh total. Besar kepastiean aada yaang rusak permanen,\" imbuhnya. Menurut Strin, efek samping yaang umum terjadi adaalah infeksi yaang akan menyebar daan menyebabkan ressiko berat. Bila alat tindik tanpa steril dapatt menyebarkan penyakit tetanus, tuberkulosis, hepatitis, HIV, daan penyakit menular bercientaual yaang lain. Pemakaian anting di kelamin potensial merobek kondom sehingga dapatt terjadi kehamilan yaang tak diinginnnkan, juga penularan penyakit bercientaual. Tindik biyla dilsayyakan oleh yaang bukan ahlinya juga dapatt menimbulkan perdarahan. \"Bisa juga impoten jiyka mengenai jaringan yaang berkaitan dengan kemampuan ereksi,\" ujar Strin. Tindik di klitoris potensial menimbulkan luka atau menyempitnya saluran kemih ceweek. Selain merugikan diri sendiri, tindik kelamin tentu dapatt mencelakakan pasangan.