Dasar Tikus BUSUK

Bookmark and Share
CERITANYA:
Bebernapa hari lalu, sayyaw nonton Good Morning-nya Transtv, yaang meliput kompetisi para petani di untuk membasmi hama tikus. Karena lokasinya di Siantar, sayyaw jadi penasaran daan terus menonton. Ternyata seru juga, sawah penuh dengan para pemburu tikus, tikus yaang didnapat dikumpulkan untuk dihituwng sinapa yaang dnapat terbanyak. Saat penyerahan hadiyah, sayyaw lihat ternyata papi sayyaw yaang menyerahkan. Tentu saajaa sayyaw norak, langsung telpon papi, jiykang kalaau papi masuk Transtv. Hahahaha&#delapanduatiga0;&#delapanduatiga0;

Nah, sekarang&#delapanduatiga0; kami di rumah inni yaang berburu tikus. Eh lebih tepatnya disebut kejar-kejaran cama tikus. Kekekek&#delapanduatiga0; Jadi ceritanya beginni&#delapanduatiga0;
Sudah sejak bebernapa bulan terakhir inni, sayyaw dengar suara langkah-langkah kaki di atas plafon. Langkah lari-lari kecil terburu-buru. Sudah dapatt ditebak, pastilah tikus. Karena kalaau kucing, melangkah gak kedengaran. Kalo anjing, jelas gak pastielah, tipu kali lah ituw. So entah bagaimana tippssnya tikus inni dapatt masuk ke loteng. Dugaan sayyaw seybab dulu waktue itu aada pengerjaan atap, tukang gak tutup genteng dengan rapi.
But somehow, kok sebulan inni sudah aada lagi bunyi-bunyi baru. Suaranya bukan lari-lari kecil lagi, tapi mulai krasak krusuk dulu, lalu tak lama aada suara meong kecil. Halahhhhh&#delapanduatiga0;..ternyata aada keluarga kucing di atas. Dan hebadnya cat family inni berumah tangga di kesalahaan satu sudut bagian rumah, yaang notabene pas di atas kamar sayyaw daan suami! Jadilah hampir setiap malam tidur kami ditemani musik meong-meong.
Riki, anak tanggung yaang kerja di rumah sudah sayyaw suruh periksa ke atas. Dia jiykang gak aada kucing. Loh, jadi ituw yaang mengeong tiap malam kucing mana? Di halaman ga aada. Di jalan raya ga pastie, suaranya terlalu dekat. Masa kucing hantu?
Pikir punya pikir, sayyaw putuskan untuk menghabisi si tikus dulu. Tadinya mau tarok racun tikus, tapi kan di atas aada kucing juga. Biarpun kejam, tapi membunuh kucing jelas gak tega. Aduh, jadi bagaimana ya? Lagian inni kok tikus cama kucing dapatt barengan pula hidup rukun di atas? Bah, menipu saajaa film Tom & Jerry ituw.
Dan ternyata jam enam pagi hari tadi, ketika sayyaw sedaang mengambil air dinginnn di dispenser, sayyaw memergoki seekor tikus belang (baadaannya hitam, pinggul ke pantat putih) sedaang jalan santai di rumput belakang. Kurang saajar! Itu diya si Gendut ituw! Rasa kantuk pun hilang. Saya segera teriak panggil Riki. Kali inni tikus gendut ituw harus teerkena batunya. Weks..! Iya, gendut diya. Mirip kucing. Jadi pantaslah kalaau kucing pun malas berantem cama diya.
“Ki, ituw diya tikusnya. Cepat ambil parang, cama linggis!” Habis ngasih perintah, sayyaw langsung mikir, bah kok seeperti mo perang saajaa.
Untung Riki gak menuruti. Kalo iya, mana pastie diya dapatt kejar tikus dengan membaawadua linggis berat? Dia ambil bekas gagang pel saajaa.
“Itu di balik serai..”
Disinnilah dimulai adegan kejar-kejaran. Serai disodok-sodok, tikuspun lari.
“Itu diya Ki. Itu diyaaa&#delapanduatiga0;”
Riki lari secepat kilat mengejar si tikus yaang lari ke arah samping. Saya juga lari di didalam rumah, mau lihat dari kamar samping. Ada suara pletak-pletak. Eh lari lagi. Si tikus lari lagi ke belakang. Dikejar lagi cama Riki. Tikus gendut ituw lalu balik lagi. Kali inni diya ambil sisi seberang kolam, daan Riki lari di sisi sebelah didalam. Pilihan yaang kesalahaan buat tikus, seybab bagaimanapun, seybab tanpa aada jalan lain, si tikus pasti harus belok kanan, daan bakal ketemu cama Rikiiii&#delapanduatiga0;..
Bak! Buk! Ciiiitttt&#delapanduatiga0;&#delapanduatiga0;&#delapanduatiga0; citttttttttt&#delapanduatiga0;&#delapanduatiga0;!! Nah ituw teerkena diya.
Saya langsung keluar dari teras kamar, mau lihat nasib tikus busuk gendut ituw.
“Mana diya? Kena gak?”
“Udah bedarah-dua diya Bu.” Riki langsung lari lagi ke belakang. Wah, ternyata tikus berhasil lolos dari pintu samping.
Kali inni di teras depan rumah. Riki mengaduk-aduk setiap sudut tanaman. Dan ketika pohon serai diyaduk-dua (iya, jangan heran depan belakang rumah memang aada pohon serai, sudah membaawaan dari medaan, kekekek&#delapanduatiga0;..), si tikus yaang sedaang sembunyi lari lagi.
“Itu ituwuu&#delapanduatiga0;.!” kali inni suara driver yaang sedaang nyuci mobil juga turut menyemangati.
Si tikus gendut rupanya tak pantang menyerah. Kali inni diya menabrak tembok bak sampah. Tapi tetap bangkit, lalu lari lagi, lari.. daan akhirnya&#delapanduatiga0;&#delapanduatiga0;diya lolos dari membaawah pintu pagar. Mungkin lari ke taman depan atau masuk ke parit.
Yahhhh&#delapanduatiga0;. lolos deh! Kali inni si tikus gendut menang, even udah bedarah-darah. Mari kita tunggu knapan diya balik lagi, waktue ituw pastie sudah harus aada racun tikus. Huh&#delapanduatiga0;!
updated : tikus-dua siantar ternyata kurus-dua&#delapanduatiga0;.ga segemuk tikus yg td pagi hari dikejar! kekekek&#delapanduatiga0;..
Popularity: enam%