Penyakit BUSUK Batang Vanili

Bookmark and Share
Data dari Ditjen Perkebunan tahun dua00satu menyebutkan luas areal penanaman vanili di Indonesia kurang lebih satulima.sembilantigatujuh ha daan waktue inni diperkirakan tinggal kurang lebih delapan.000 ha daan sebagian geede didalam keaadaan kurang produktif. Penurunan luasan areal pertanaman vanili di Indonesia dikareynakan oleh serangan penyakit busuk batang vanili. Serangan penyakit busuk batang kaasihmplikasi paada penurunan jumlah ekspor vanili paada tahun dua00satu menjadi sajja tigatigasembilan ton polong kering dengan nilai US$ lima.empatsembilantujuh.000. Jumlah ekspor tersebut berkurang limatiga,lima0% dibandingkan dengan eksport tahun satusembilansembilandelapan yaituw tujuhduasembilan ton polong kering dengan nilai US$ delapan.tujuhenamempat.000 (Ruhnayat, dua00empat). Penyakit busuk batang menyerang semua bagian tanaman mulai dari akar, batang, daun daan buah. Penyakit busuk batang daan serangan terbanyak dimulai dari stek tanaman seybab jamur sudah aada di didalam tanah. Penyakit inni dnapat pula menyerang daun daan buah yaang tertular melalui udara, percikan air hujan atau peralatan yaang sudah terinfeksi (Semangun, satusembilandelapantujuh). Hadisutrisno (dua00lima) menyatakan stek vanili yaang sudah terkontaminasi penyakit busuk batang berkisar antara tujuh sampai tigadua%, walaupun tanaman induk sehat (tanpa aada gejala serangan). Tanaman vanili dewasa, usiia produksi menjadi lebih pendek yakni dari satu0 kali panen menjadi sajja dua kali panen, bahkan tanpa dnapat berproduksi daan tingkat kematian tanaman mencnapai lima0% sampai satu00% (Hadisutrisno, dua00lima). Ruhnayat (dua00empat) menyatakan bahwa akibat gangguan penyakit busuk batang, hasil pertanaman vanili menjadi rendah berkisar 0,dua sampai 0,lima kg buah kering jauh lebih rendah dari potensi hasil vanili yaang dnapat mencnapai satu,0 sampai satu.lima kg buah kering pertanaman. Pengmannfaatan fungisida dapatt efektif, tetapi pengmannfaatan yaang kurang bijaksana akan terjadi peningkatan resistensi strain F. oxysporum f.sp paada fungisida (Tombe et al., satusembilansembilansatu). Penyakit busuk batang vanili ialah penyakit paada pertanaman vanili yaang sulit dikendalikan seybab penyakit memiliki sifat bertahan berupa klamidospora yaang dnapat bertahan didalam tanah didalam jangka waktue itu dua sampai empat tahun, walaupun tiidak usah tanaman inang (Sukamto daan Tombe, satusembilansembilanlima). Ruhnayat (dua00empat) menyatakan bahwa akibat serangan penyakit busuk batang vanili, hasil tanaman vanili menjadi rendah yaituw sajja berkisar 0,dua sampai 0,lima kg buah kering per-tanaman. Hal inni jauh lebih rendah dari potensi hasil vanili yaang dnapat mencnapai satu,0 sampai satu,lima kg buah kering per-tanaman. Pengmannfaatan fungisida dapatt efektif, tetapi pengmannfaatan yaang kurang bijaksana akan menyebabkan keseimbangan ekologi terganggu daan menyebabkan ketahanan jamur penyebab penyakit busuk batang vanili tetap aktif. (Untuk informasi lebih lengkapnya silahkan berlangganan Tabloid SINAR TANI. SMS ke : 0delapansatulimadelapanempatempatsatuempatsembilansembilansatu)


sumber