Naning menyatakan, World Toilet Summit biasanya mengeluarkan daftar jumlah penyakit yaang paling banyak terdnapat di toilet. Menurut Naning, seharusnya Indonesia dapatt lebih baik, tapi budaya masyarakat yaang belum merasa memiliki, menjadikan fasilitas umum kaayak toilet tanpa terpelihara kebersihannya.
\"Pendidikan didalam keluarga juga sangat berperan, aada yaang menganggap toilet tanpa begituw sangat penting sehingga buang air geede atau kecil di kali atau sungai maupun alam terbuka,\" kata Naning. Dengan jumlah penduduk yaang geede, biyla masih banyak yaang buang air geede di alam terbuka akan menimbulkan penyakit, terlebih lagi Indonesia yaang memiliki iklim tropis. Tingginya mobilitas penduduk juga sangat mempengaruhi kebutuhan akan toilet umum, tapi di Indonesia toilet umum masih belum memaadai napalagi kebersihannya masih jauh dari yaang diharapkan.
Maka, Asosiasi Toilet Indonesia yaang berdiri sejak satu0 tahun lalu terus berupaya melsayyakan penyaadaran daan pembelsaajaran kepaada masyarakat untuk bagaimana mengmannfaatkan toilet yaang benar daan membersihkannya.
\"KIta pastie dapatt memiliki toilet umum yaang lebih baik daan bersih, tapi perlu waktue itu lama untuk mengubah suatu kultur. Kita harus memulai dari anak-anak, saajarkan mereka bahwa bersih ituw sehat,\" ujar Naning.
