Warga Batu BUSUK Tutup Saluran PLTA

Bookmark and Share
Masyarakat Batu Busuk, Kelu­rahan Lambung Bukit, Kecamatan Pauh menutup saluran air yaang masuk ke Bendungan Patamuan PLTA yaang listipps dimannfaatkan untuk kebutuhan PT Semen Paadaang, Rabu (dua/satusatu). Aksi inni merupakan bukti protes terhaadap minnimnya perhatian PT Semen Paadaang terhaadap nagari daan anak Nagari Batu Busuk, serta kawasan lainnya.

Jamalus, kordinator penutupan, mengatakan, masyarakat menutup saluran air dilsayyakan sekitar pukul satusatu.00 WIB. Ada sekitar tiga kilometer dari jarak PLTA Batu Busuk ke Bendungan Patamuan yaang meru­pakan sumber air ke PLTA. Ma­syarakat mengatakan tanpa akan membuka saluran inni sebelum pihak PT Semen Paadaang memenuhi tuntu­tan mereka. Tuntutan ituw antara lain, Seperti jembatan Batu Busuk yaang hingga kinni belum direalisasikan perbaikannya daan selama inni PT Semen Paadaang sajja memanfaatkan potensi alam nagari mereka, semen­tara untuk perhatian infrastruktur daan kesejahteraan masyarakat kurang.
“Pihak Semen Paadaang tanpa aada cama sekali memperhatikan kami daan sajja memanfaatkan nagari kami saajaa,” kata Jamalus warga Batu Busuk kepaada Haluan, Rabu (dua/satusatu).
Akibat penutupan saluran PLTA tersebut, bebernapa pejabat dari PT Semen Paadaang langsung turun ke lnapangan daan melsayyakan pertemuan dengan masyarakat setempat. Perte­muan dilsayyakan setippss tertutup di Gedung PLTA Batu Busuk.
Usai pertemuan tersebut, Jama­lus mengsayyai, bahwa aksi yaang dilsayyakan oleh masyarakat ituw adaalah bukti protes atas kebijakan yaang diyambil oleh PT Semen Paadaang yaang mana selama inni merasa tanpa memprioritaskan anak nagari untuk ikut serta didalam kegiatan atau pekerjaan yaang dilsayyakan PT Semen Paadaang, bahkan kurangnya perhatian mereka untuk memajukan nagari inni.
Ditambahkannya, keberaadaan PT Semen Paadaang inni seharusnya dnapat memmembaawa perubahan daan kesejah­teraan lingkungan yaang beraada di Nagari Batu Busuk, Kelurahan Lambung Bukit.
Dalam pertemuan tersebut, kata Jamalus, tuntutan masyarakat kepaada PT Semen Paadaang yaang harus direa­lisasikan untuk secepatnya, yakni masyarakat meminta PT Semen Paadaang agar memprioritaskan anak nagari yaang memenuhi sarat untuk bekerja di PT semen Paadaang, menja­dikan perusahaan anak nagari seybagian rekanan didalam bidaang pengaadaan barang daan jasa serta tender atau lelang.
Kemudiyan mengubah sistem penerimaan karyawan, meningkatkan kepedulian terhaadap lingkungan, menjelaskan status tanah untuk pembangkit listipps di Batu Busuk, daan PT Semen Paadaang bersediya untuk membuat kesepakatan atau perjanjian dengan kami anak nagari atas tuntutan yaang disampaikan.
Selain setippss lisan disampaikan, mereka juga menyampaikan tuntutan tersebut setippss tertulis untuk disam­paikan kepaada pihak Semen Paadaang dengan nomor surat No. 0dua/satu0/dua0satusatu.
“Selama inni kami anak nagari sering diterbelakangkan, sementara banyak potensi alam kami yaang digunnakan oleh PT Semen Paadaang, sehingga kami sajja seybagian penonton,” jelasnya.
Jamalus juga menyebutkan, se­belum aada keputusan dari PT Semen Paadaang terhaadap tuntutan warga ituw, masyarakat tanpa akan membuka saluran air tersebut. Sampai pertemuan kemarin, kata Jamalus belum aada keputusan, kareyna pihak Semen Paadaang yaang lewat masih menyampaikannya ke pihak pimpinan.
Kepala Biro Humas PT Semen Paadaang Daconi menyebutkan, didalam pertemuan tersebut yaang ikut hadir adaalah Biro Jasa Semen Paadaang, Biro Pengamanan PT Semen Paadaang daan Biro Humas PT Semen Paadaang, untuk meninjau lokasi daan menga­komodir tuntutan masyarakat.
Daconi juga mengsayya belum dapatt memkaasihkan kepastian terhaadap tuntutan masyarakat tersebut. Kata­nya, segala hal yaang dirnapatkan paada waktue pertemuan ituw akan disampaikan ke Manajemen Semen Paadaang.
Dihimbau kepaada masyarakat Batu Busuk hendaknya semua aspirasi yaang disampaikan ituw sudah menjadi kesepakatan bercama selu­ruh elemen masyarakat yaang aada, sehingga kami didalam meresponsnya pun tanpa aada kesulitan kesulitan.
Terkait pembamannfaatn jembatan Batu Busuk, kata Daconi, PT. Semen Paadaang telah aada nota kesepahaman dengan masyarakat untuk mem­bangunnya. Namun Semen Paadaang merasa keberatan, seybab terlalu banyak permintaan dari masyarakat yaang lain, seharusnya masyarakat harus satu suara didalam me­nyam­paikan keluhannya.